*Hadir Pembimas Kristen DEPAG Agara, Maruli Sirait, S.E.
*Juga Hadir Asisten II Pemkab Agara, Dandim 0108/Agara, dan FKUB Agara
*Dihadiri Ketua DPD API SUMUT, Pdt. Dr.Roma Sihombing, M.Th
Kutacane- (Indonesia Post) Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pendeta Indonesia( DPP API), Pdt .Brigjen (purn) Drs.Hasanto Adi S, M.M., M.Th, pada hari Sabtu (18/1/2025), melantik Dewan Pimpinan Cabang (DPC) API Aceh Tenggara, di GBI Naramosan Kecamatan Lawe Sigalagala Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) Provinsi Aceh.
Kegiatan peresmian dan pelantikan DPC API Aceh Tenggara, terlebih dahulu dilakukan ibadah, dan Firman Tuhan dibawakan dan ditaburkan oleh hamba-Nya, Pdt.Dr. Drs. Roma Sihombing, M.Th; yang juga Ketua DPD API SUMUT, Dosen di STTII, dan Gembala jemaat di GPIBI. Hamba-Nya Pdt.Dr.Drs. Roma Sihombing, M.Th; dalam khotbahnya, mengambil dari Mazmur 90:1,2, 12, yang menerangkan tentang Musa seorang abdi Allah, Sang Pemimpin mega berhati hamba. Musa adalah seorang akademisi yang hebat, ahli hukum, dan juga yang rendah hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pdt.Brigjen (purn) Drs.Hasanto Adi S, M.M.,M.Th, dalam sambutannya mengatakan, bahwa API lahir di tahun 2002, lahir di Setneg, zamannya Gus Dur. Pencetusnya adalah Letjen (purn) H.BL. Mantiri dan Mayjen (purn) Pranowo. Beliau mengundang 300 Sinode. Dimana waktu itu Indonesia dalam keadaan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Saya pun juga tahu tentang keadaan itu, karena saya pernah bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), yg dipimpin Irjen (purn) Drs.Ansyaad Mbai, beliau pernah Kapolda Sumut. Organisasi API jangan aneh. Sebagai hamba Tuhan kita harus cinta Tuhan, dan cinta Indonesia. Seperti saudara kita Islam Nusantara. Beragama Islam tetapi berpijak di Nusantara. Lebih lanjut, Beliau mengutip pernyataan Bung Karno, jadilah seorang yang beragama Hindu tetapi bukan orang India, jadilah seorang yang beragama Kristen tetapi bukan orang Yahudi, dan jadilah beragama Islam tetapi bukan orang Arab. Persoalan beragama ini, bukan cuman soal sorga dan neraka, tapi Kita masih di dunia ini, seperti ada masalah narkoba, judi online, dan pinjaman online, ujarnya.”
Asisten II Pemkab Agara, Drs.Ali Surachman, yang mewakili Pj.Bupati Agara, dalam pernyataannya mengungkapkan, bahwa Aceh Tenggara adalah daerah majemuk, dan Pendeta adalah kaum cerdik pandai, sebagai panutan; maka mari membangun jembatan komunikasi dan bermitra dengan Pemerintah setempat, untuk kemajuan dan kesejahteraan umat dan rakyat.
Sedangkan Dandim 0108/Agara, Letkol(czi) Arya Muryantoro, dalam sambutannya menyebutkan, bahwa Aceh Tenggara adalah daerah plural, sorganya dunia. Bukan hanya sukunya yang berbeda-beda, tapi alamnya yang indah.Tugas kami adalah menjaga keamanan di daerah ini.
Pantauan Wartawan media ini, hadir Pembimas Kristen DEPAG Aceh Tenggara, Maruli Sirait; Ketua Forum kerukunan umat Beragama (FKUB) Aceh Tenggara, Bpk.Basaruddin, Kapolsek Lawe Sigalagala, Iptu. Puhendri Munthe; Danramil 01/LS (penugasan), Letda.S.Manik; Ketua PGPI-P Aceh Tenggara, Pdt.Yabes Siburian, S.Pdk; Ketua BAMAGNAS Aceh Tenggara, Pdt.Simbolon. Demikian dilaporkan dari Aceh Tenggara. (P.Lubis)