Intelijen investigasi-AI, Lembaga Aliansi Indonesia, Syahrial. (foto)
*Dana pengadaan pembelian drum bekas Rp.150.000.000,-
*Jumlah drum bekas yang dibagikan sejumlah 320 biji
*pembagian drum bekas dilakukan di depan Rumah pengulu kute
Kutacane- (Indonesia Post) Kute (desa)Tanjung Sari Kecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara, pada hari Sabtu (11/5-2024), bagikan Drum bekas plastik warna biru, disinyalir dari sisa bahan-bahan kimia, kepada warganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keadaan tersebut terpantau Jurnalis media online Indonesia Post, pada saat Wartawan ini berkunjung ke daerah Kecamatan Leuser, dalam memantau dunia pendidikan, fasilitas kesehatan (faskes), dan pembangunan desa.
Bincang-bincang santai dengan Kepala desa (pengulu kute) Tanjung Sari, Bpk. S. Nababan, tentang perihal pengadaan Drum bekas tersebut, apakah berasal dari BUMK, beliau menjawab bahwa pengadaan ini berasal dari dana desa, dari program ketahanan pangan, dikelola oleh TPK, kalau BUMK untuk Gedung Serbaguna (loos). Adapun anggaran yang digunakan untuk pembeliannya Rp.150.000.000,- dengan jumlah 320 biji. Baru 160 biji yang baru diantar. Jumlah warga kami ada 160 KK. Ada 2 drum diberikan untuk per KK.
Intelijen investigasi-AI, Lembaga Aliansi Indonesia, Syahrial, mengatakan masalah pengadaan pembagian Drum kepada warga Tanjung Sari disinyalir ada penggelembungan (Mark up). Diminta kepada Aparat penegak hukum, mengusut tuntas masalah pengadaan pembagian Drum bekas di Tanjung Sari, ucapnya.”
“Saya hanya membagikan kepada warga, pengelolanya adalah TPK, orangnya lagi berpesta sekarang, ucap pengulu.” Adapun pembagian dan penerimaan Drum, diterima masyarakat dengan menandatanganinya di hadapan pengulu. Salah seorang ibu yang menerima Drum bekas, mengembalikan jatah Drumnya karena sangsi bocor. Demikian dilaporkan dari Aceh Tenggara.(P.Lubis)