*Dihadiri BAPPEDA Aceh Tenggara, Inspektorat, Dinas DPMK, dan Tenaga ahli kabupaten P3MD.
*Hadir unsur pimpinan kecamatan Babul Makmur.
Aceh Tenggara- (Indonesia Post) Acara musyawarah perencanaan dan pembangunan (Musrenbang) kute/desa Lawe Desky Jaya Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara, dilakukan di Gedung Serbaguna desa setempat, pada hari Kamis (19/9-2024).
Kata sambutan kepala desa (pengulu kute) Lawe Desky Jaya, Wansari, dalam kegiatan tersebut adalah, marilah kita bermusyawarah dengan usulan-usulan yang sudah tertampung dalam acara musdus, untuk kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi dan kelompok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Camat Babul Makmur, Ismaidi, S.T., dalam sambutannya mengatakan, bahwa acara kegiatan musyawarah ini, dimulai dari musyawarah dusun, musyawarah desa, dan sekarang musrenbang. Sesuai dengan Permendagri no.114 Tahun 2014. Kemungkinan besar prioritas penggunaan dana desa tidak jauh-jauh, dari tahun yang lalu. Seperti bantuan langsung tunai (BLT), ketahanan pangan, dan penanganan stunting. Walaupun sekarang belum keluar Permendes PDT & T.
Sedangkan bimbingan dan pengarahan dari Dinas Pemberdayaan masyarakat Kute (DPMK), yang diwakili Dedy Rusdian Tanjung, S.E., menyatakan bahwa program pusat masih tetap seperti Bantuan langsung tunai (BLT), kemungkinan besar 15 %, ketahanan pangan, penanganan stunting, dan Badan usaha milik kute (BUMK). Ditambah nanti skala prioritas provinsi, kabupaten, dan, RKPkute.
Bimbingan dan arahan dari Tenaga ahli kabupaten P3MD, Rani, S.H., mengucapkan bahwa perlunya diurus legalitas hukum dari BUMK, dari Kemenkum HAM, dan alokasi dana tambahan ke desa, sejumlah Rp.120,4 juta, yang hanya satu desa yang mendapatkannya di Kecamatan Babul Makmur. Adapun alokasi dana tambahan itu diperoleh dari kecepatan penyerapan penyaluran dana desa tahap 1, pelaporan, penyaluran BLT bagi warga miskin, dan ketaatan bayar pajak.
Arahan dan bimbingan dari BAPPEDA Aceh Tenggara, Wardi, S.Pd, bahwa pentingnya perencanaan yang harus diperhatikan dari RPJMDes, baru ke RKPDes. Program-program yang masuk ke desa, baik dari kabupaten dan aspirasi. Kepala desa harus tahu jumlah penduduknya, luas wilayah, balita, lansia, ibu hamil, pekerjaan warganya, dan lain-lain. Pekerjaan kepala desa itu memang berat, makanya harus dibantu perangkat desa, dan masyarakat. Karena saya pernah penjabat kepala desa, sekcam, dan pernah camat di Darul Hasanah. Mungkin usulan-usulan warga yang anggarannya berskala besar, dapat diusulkan dan ditampung di musrenbang kecamatan dan kabupaten. Kami akan berusaha mengawalnya.
Pernyataan Inspektorat Aceh Tenggara, yang diwakilkan Jungsah, S.K.M., menyatakan perlunya perencanaan, pelaksanaan yang dilakukan oleh desa dan warga desa, jangan dikerjakan oleh pihak ketiga, tetapi oleh masyarakat. Baru pertanggungjawaban, dan bayarlah pajak. Pengulu jangan takut dalam menjalankan dana desa.
Pantauan Wartawan media ini, hadir Camat Babul Makmur, Ismaidi, S.T.; Kasi PMD Kantor camat Babul Makmur, Handap, S.E.; Danposramil Babul Makmur, Peltu. TNI. A.Pranoto; perwakilan Polsek Babul Makmur, Aipda. Amar Nasution; Pendamping desa, Hendra; Babinsa, Sertu TNI.A.Simbolon Bhabinkamtibmas; Pengulu Kute Lawe Desky Jaya, Wansari; Badan Permusyawaratan kute (BPK); perangkat kute; dan warga desa setempat. (P. Lubis)