Subulussalam- Bermula dari kabar bahwa organisasi kepemudaan kampong Sibuasan yang di ketuai Maulidin akan melakukan Aksi Damai menyampaikan aspirasi mereka kepada Samu’un Penjabat (Pj) Kapala Kampong setempat, awak media ini turun lapangan dan berhasil bertemu dengan ketua pemuda dan beberapa perangkat kampong, Senin (21/4/2025)
Dihari Sabtu, 19/4/2025 berkisar pukul 10 pagi dini hari disebuah warung di kampong itu sembari menawarkan secangkir minuman Maulidin dengan raut wajah geram bercampur kecewa bercerita bahwa pohaknya kesal dan kecewa kepada Pj. Kepala Kampongnya karena keberatan memberikan sebuah paket pejerjaan perbaikan lapangan Voli Ball/lapangan poli yang dianggap patut dikerjakan organisasi pemuda, ” dari sekian paket pekerjaan sumber ADD-APBN, hanya itu yang kami minta agar para pemuda ada kegiatan, dan menurut kami permintaan kami tidak berlebihan karena item nya pekerjaan lapangan olah raga “, ujar Maulidin kesal
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada 4 (empat) kegiatan proyek kamopong sumber dana yang sama tidak kami ganngu meski kami tau ada beberapa kejanggalan dalam pelaksanaan pekerjaan itu seperti hanya melibatkan 1 (satu) orang perangkat desa pelaksanaan semua pekerjaan proyek, tidak memapangkan papan informasi kegiatan sehingga kami sebagai pemuda dan warga kampong tidak mengetahui berapa dana terserap pada kegiatan, berapa volumenya dan lain sebagainya, terkesan sengaja ditutup-tutupi, tambahnya
Tidak puas sampai disitu, ketus pemuda memintak awak media ini turun lapangan agar menyaksikan sendiri bahwa semua item kegiatan tidak ada papan informasi proyek dan ternyata benar adanya baik pembuatan keramik Mis, penimbunan halaman Masjid, pengerasan jalan, termasuk pekerjaan lapangan meski berdalih dananya belum cair. Ironisnya lagi, semua item pekerjaan dikerjakan langsung oleh Pj. Kepala kampong dengan menjadikan Limin seorang kepala Dusun sebagai perpanjang tanganan dilapangan, tambahnya lagi
Pj. Kepala kampong Sibuasan Sami’un saat dikonfirmasi terkait paparan beberapa perangkat dan ketua pemuda kampongnya memilih bungkam alias tak berkomentar apa pun selain mengatakan, ” itu hanya ucapan mereka-mereka yang tidak sejalan dengan saya”, tutupnya
TIM